Langsung ke konten utama

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta


 Gambar Oleh LPM Acta Diurna


Negara Lucu

karya : Ragil Eldar Leonanta


Terlahir dari sebuah perjuangan

Pertumpahan darah tak terhindarkan

Kini tercapai cita-cita yang diinginkan

Melihat merah putih yang selalu dikibarkan.

Namun sekarang rakyat sedang bersedih

Melihat negara yang mulai teronggoti

Akibat penguasa yang memperkaya diri

Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini

Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri

Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi

Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi

Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi

Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas

Yang kecil akan semakin tertindas

Selucu inikah negeriku ?

Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat

Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan

Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut

Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri

Bagai boneka yang selalu di leluconi

Benar kata pendahulu negeri

Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah

Namun kalian akan lebih berat karena menghadapi bangsa sendiri.

Diam dikira tidak peduli

Turun harus berbenturan dengan polisi

Yang di tuntut duduk manis sambil menikmati kopi

Semoga lekas terobati

Jaya selalu negeriku ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan