Langsung ke konten utama

Pelantikan Pengurus KPRM dan Sosialisasi PEMIRAMA FH UNTAN

 

Gambar oleh Acta Diurna

ACTADIURNA, FH Untan - Telah dilaksanakan pelantikan pengurus PEMIRAMA (Pemilihan Raya Mahasiswa) atau yang disebut KPRM (Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa) Selasa (15/06/21). Agenda dilaksanakan secara luring di Ruang Video Conference Fakultas Hukum (FH) Universitas Tanjungpura (UNTAN) dan  secara daring Via Google Meet.

Jeffry Hermansyah selaku ketua BEM Fakultas Hukum UNTAN dalam sambutannya berpesan kepada lembaga KPRM terkhusus pengurus lembaga ini (KPRM) untuk dapat berdiri independent tanpa intervensi oleh pihak manapun.

Rudi Nopiansyah yang juga selaku ketua DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) FH UNTAN menambahkan “Jangan sampai didalam kepanitiaan ini disusupi kepentingan-kepentingan antar kelompok, jadilah lembaga yang independent”. Tuturnya.

selanjutnya Rudi Nopiansyah selaku ketua DPM FH UNTAN melantik Pengurus KPRM tersebut dengan pengucapan ikrar janji menjalankan amanah yang telah diberikan.  Antoni Bram adalah salah satu Mahasiswa Fakultas Hukum UNTAN yang terpilih menjadi ketua KPRM FH UNTAN.

Agenda selanjutnya yaitu Sosialisasi PEMIRAMA (Pemilihan Raya Mahasiswa) Yang membahas mekanisme/Syarat-syarat menjadi Calon-calon dalam pemirama. Pembahasan UU Pemirama yang diantaranya membahas ketentuan dan larangan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa.

Antoni Bram, selaku ketua KPRM yang baru dilantik mengatakan “alasan diadakannya sosialisasi tersebut adalah memberitahu/menginfokan kepada seluruh mahasiswa FH UNTAN bahwa kegiatan ini akan segera dilaksanakan. Kemudian bagi LOK-LOK yang ingin mengajukan anggotanya untuk mencalonkan diri pada PEMIRAMA ini, sudah mengetahui atau mendapatkan info secara langsung dari panitia pelaksananya yaitu KPRM FH UNTAN”. Jelasnya

Bram beharap PEMIRAMA tahun ini yang dilakukan secara online dapat berjalan dengan lancar. “Walaupun dilakukan secara online dan di masa pandemi, saya harap semuanya dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Kepada masing-masing calon pula nanti ketika sudah ditetapkan nomor urutnya supaya dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengikuti kampanye” Tambahnya.

“Harapan saya kepada seluruh anggota KPRM dapat bekerja sama walaupun anggota-anggotanya berasal dari masing-masing LOK dan juga semoga tidak ada piha-pihak yang membawa kepentingan-kepentingan pribadi dalam kepanitiaan ini”. Tutupnya.

Reporter : Dewi Hanum Hutapea

Editor     : Selvia 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan