Langsung ke konten utama

FKMI Al Mizan Mengadakan Kurban Di Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah

 

Gambar oleh FKMI Al Mizan

ACTADIURNA, FH Untan- Forum Keluarga Mahasiswa Islam (FKMI) Al Mizan mengadakan kurban bersama civitas akademika tepat pada hari raya Idul Adha 1442 Hijriyah bertempat di Fakultas Hukum UNTAN. Selasa (20/07/21)

Alfiansyah, selaku koordinaor panitia kurban mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya kurban ini untuk memaknai hari raya Idul Adha yang menganjurkan kita selaku umat Islam untuk berkurban, terutama bagi yang mampu.

“Berqurban memang tidak masuk dalam rukun Islam, tetapi ini menjadi bentuk taqwa pada Allah SWT. Hal tersebut sesuai dengan hadist shahih riwayat Ahmad dan Ibnu Majah. ...” Ungkapnya saat di wawancarai. (21/07/21)

Dalam pembagian daging kurban di Kuala 2 Kuburaya di hadiri juga oleh Kaprodi Fakultas Hukum UNTAN, Sri Ismawati, S.H., M.Hum beserta keluarga.

Respon masyarakat setempat sangat baik menyambut kehadiran mereka. Bahkan saat pembagian daging kurban ditemani langsung oleh Rt setempat.

“Untuk respon warga setempat sangat bagus, karna banyak warga di sekitar dari tahun ke tahun belum mendapatkan daging kurban, sehingga dengan adanya pembagian kurban tersebut dapat membantu warga sekitar. Warga sekitar berharap mahasiswa fakultas dapat selalu memberikan bantuan daging kurban tersebut untuk tahun berikutnya.” Tutupnya

 

Penulis : Epa Pariyanti

Reporter : Epa Pariyanti

Editor : Andi Rahmawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan l...

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry ...

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan