Langsung ke konten utama

IMKA-Pijar Mengadakan Bakti Sosial ke Kabupaten Sekadau

 

Gambar oleh IMKA-Pijar

ACTADIURNA, FH Untan- Ikatan Mahasiswa Katolik-Pijar (IMKA-Pijar) mengadakan Bakti Sosial ke Kabupaten Sekadau pada 28 Juni sampai dengan 5 Juli 2021. Yang bertujuan untuk memberikan Kontribusi dan membantu donatur menyalurkan bantuan kepada masyarakat.

Ketua panitia Cesar Marchelo Miracle mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan Bakti Sosial ini adalah memberikan kontribusi yang manfaatnya bisa dirasakan oleh daerah/masyarakat yang membutuhkan serta mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya poin 3.

“Memberikan kontribusi yang manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh daerah/masyarakat yang membutuhkan. Memfasilitasi donatur untuk menyalurkan bantuan/sumbangan. Dan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang pada khususnya poin 3, serta tempat belajarnya Mahasiswa yang siap turun ke masyarakat.” Ujarnya saat di wawancara (6/07/2021).

Selanjutnya, ia menjelaskan terkait kendala yang dihadapi panitia dalam melaksanakan kegiatan Bakti Sosial ini, yaitu waktu dan komunikasi antar panitia, serta kendala dana.

“Kendala yang pasti kami hadapi ialah waktu dan komunikasi pastinya, karena di kepanitiaan ini juga bukan satu atau dua orang, tetapi satu kesatuan panitia. Dan kendala dana juga hampir sempat kami hadapi. Akan tetapi masih banyak orang baik yang membantu kami. Hingga kami bisa lebih dari target dana yang dibutuhkan.” Ujarnya.

Salah satu peserta yang ikut dalam kegiatan Bakti Sosial tersebut mengatakan “Kegiatan ini sangat membekas, di mana masyarakat di sana menerima kami dengan sangat baik. Mereka saling bahu-membahu bersama kami dalam merenovasi Gereja, dan dalam kegiatan dialog malam kami mendatangkan pemateri yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Yang paling saya ingat adalah ketika kepulangan kami masyarakat di sana sampai meneteskan air mata dalam melepas kepergian kami” tutupnya.

 

Reporter : Muhammad Rafli

Editor : Andi Rahmawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan