Langsung ke konten utama

PMKP Melakukan Kunjungan Sosial Ke Gereja

 

Gambar oleh PMKP

ACTADIURNA-FHUNTAN Telah di laksanakan kegiatan kunjungan sosial ke gereja Kabupaten Kubu Raya oleh Persekutuan Mahasiswa Kristen Protestan (PMKP) Fakultas Hukum (FH) Universitas Tanjungpura (UNTAN), kunjungan tersebut dilaksanakan pada tanggal 2 – 4 juli 2021.

Anes Candle Latumahina selaku ketua Panitia dari kegiatan tersebut mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.” Jelasnya saat di wawancarai selasa (06/07/21)

Selanjutnya Anes Candle Latumahina menambahkan bahwa dalam kegiatan ini kendala yang dihadapi adalah masa covid pada saat melakukan kegiatan ini.

“Di era covid kaya gini banyak halangan dalam berkegiatan,kegiatan ini sudah dipersiapkan selama 3 bulan, Puji Tuhan sukses juga, nda mengira di zona merah pas hari H kami tetap bisa mengerjakan kunsos ini. Semoga kegiatan sosial ini akan terus ada dari tahun ke tahunnya dan menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi.” Tambahnya

Salah satu dari peserta yang mengikuti kegiatan kunjungan sosial oleh PMKP tersebut menambahkan bahwa acara ini berjalan dengan lancar karena banyak antusias dari warga yang mengikuti kegiatan tersebut. Selama kegiatan tidak ada kendala karena terjalin komunikasi yang baik antara panitia, peserta dan warga, dengan kegiatan ini dapat mempererat tali persaudaraan.

“Menurut saya kegiatan ini dapat dikatakan lancar, karena banyaknya antusias warga yang mengikuti kegiatan ini. Selama kegiatan dilaksanakan tidak adanya kendala, karena terjalin komunikasi yang baik antara panitia, peserta dan warga. Pesan saya untuk generasi selanjutnya, kita harus bisa menjalankan kegiatan ini lebih baik dari tahun sebelumnya, kesan saya di dalam kegiatan ini kita dapat mempererat tali persaudaraan Diantara kita. Harapan saya kedepan, kegiatan ini menjadi lebih baik dan partisipasi yang lebih ramai.” Tutupnya

Reporter : Yunita Safitri dan Deviana

Editor : Selvia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan