Langsung ke konten utama

(Press Release ) Fakultas Hukum UNTAN Telah Menggelar Lokakarya Perumusan Visi dan Misi Program Studi Bersama Stakeholder Se-KALBAR


Gambar oleh Hukum Untan

Pada sabtu, 26 Juni 2021 bertempat di Ruang Sidang Fakultas Hukum UNTAN,  telah terlaksana acara Lokakarya secara semi-online via Zoom Meeting, dengan tema “Perubahan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program Sarjana Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura”. Acara ini membahas tentang perumusan visi dan misi Program Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UNTAN yang dihadiri oleh pihak akademisi FH UNTAN, tatanan birokrat FH UNTAN, dan ALUMNI. Serta turut mengundang perwakilan dari berbahai unsur pemangku kepentingan yang ada di KALBAR.


Sebagaimana dijelaskan oleh ketua kaprodi FH UNTAN, Dr. Hj. Sri Ismawati, S,H., M.Hum bahwa perumusan visi dan misi ini bertujuan untuk memastikan visi dan misi Program Magister Ilmu Hukum yang lebih up-to-date sesuai dengan kompetensi yang diharapkan oleh mahasiswa, pihak Fakultas dan user.

Peserta yang hadir dalam acara ini sangat antusias dalam memberikan tanggapan berupa masukan dan saran untuk Visi dan Misi FH UNTAN Yang lebih baik. Terselenggaranya acara ini mendapat tanggapan baik dari berbagai pihak, salah satunya yakni pihak Kejaksaan Negeri KALBAR, Kejaksaan Negeri Landak dan Polda KALBAR.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Sukamto S.H., M.H selaku tamu undangan yang hadir secara online dari Kejaksaan Negeri Landak yang memuji lulusan FH UNTAN, “ Ada dua orang lulusan alumni Fakultas Hukum UNTAN yang bekerja sebagai jaksa ditempat kami, kinerjanya sangat luar biasa, selain mereka bertindak sebagai jaksa, mereka juga bisa membuat surat perjanjian. Namun saya menyoroti perlu diadakannya suatu jejaringan sosial alumni FH UNTAN” ucapnya. Beliau juga memberikan masukan pada bagian misi dengan memperluas lagi pengetahuan mahasiswa dalam segi pengetahuan dan keterampilan bahasa asing seperti bahasa Inggris, Belanda dan lainnya.

 

Penulis : Epa Pariyanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan