Langsung ke konten utama

Yuk Kenal Lebih Dekat Presma Baru Fakultas Hukum


Gambar oleh Acta Diurna

ACTADIURNA, FH Untan- “Mewujudkan BEM FH Untan berintegritas dan Responsif untuk FH Untan yang unggul.” Dengan Misi “Memperkuat Hubungan antar KBM FH Untan, Meningkatkan Pola Pikir Kritis Mahasiswa dalam Menanggapi Isu Internal dan Eksternal di Lingkungan FH Untan, Mengembangkan Potensi Akademik dan Non Akademik KBM FH Untan, serta Berkolaborasi dengan Lembaga Organisasi Kampus dan Event-Event yang di Inisiasi oleh Mahasiswa FH Untan.” Sepenggal Visi dan Misi BEM FH terpilih.

Cesar dan Ridho mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan pemilihan Presma dan Wapresma Fakultas Hukum Untan,

terima kasih atas kepercayaan keluarga besar Mahasiswa Fakultas Hukum Untan kepada kami. Izinkan kami bekerja satu periode ini, kemenangan kami bukan lagi milik 02 tapi milik seluruh keluarga besar Fakultas Hukum Untan,” ujarnya

Cesar Marchelo Miracle selaku Presma FH Untan yang baru, menyampaikan cita-cita, serta cara dia  mengubah kehidupan Mahasiswa dari potensi hubungan antar mahasiswa di kampus.

“Terkait dengan ini, kita dari awal sudah komitmen kan, agar peran BEM FH itu bisa menjadi rumah bagi semua kalangan, baik itu Reguler pagi ataupun PPAPK. Jadi kita usahakan sebagaimana mungkin, bahwa yang menjadi rumah bersama bagi seluruh mahasiswa fakultas hukum Untan. Saya yakin, pertama dari orang-orang yang berada di sekitar saya. Saya yakin kawan-kawan yang ada di sekitar saya, di dalam jajaran pengurus BEM, nanti itu orang-orang sehe-an dalam arti orang-orang yang mau bekerja, mengabdi untuk kawan-kawan Fakultas Hukum Untan.” Tuturnya Minggu  (27/6/2021)

Ketua DPM FH Untan yang baru Izha Riansa, ia berharap agar kedepannya hubungan antar mahasiswa FH Untan bisa lebih harmonis setelah pemirama ini berakhir.

“Nantinya kami DPM, saya selaku ketua DPM nanti bagaimana menyatukan kawan-kawan di LOK ini, agar tidak ada kelompok-kelompok yang egois. Jadi kita lebih mudah berbaur di Fakultas Hukum antar mahasiswanya.” Harapnya


Repoter: Andi Rahmawati dan Nisa Ayu Nurlita

Editor   : Yoga Indrawan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan