Langsung ke konten utama

BEM FH UNTAN Turun Aksi Bantu Rakyat

Gambar Oleh BEM FH Untan 


ACTADIURNA FH-Telah dilaksanakan kegiatan Justitia Turun Tangan "Open Donasi" Rakyat bantu Rakyat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Untan di sekitar area Tugu Digulis dengan tujuan untuk memberikan Gerakan Peduli terhadap masyarakat kota Pontianak yang diadakan selama 3 hari pada (20-22/08/2021).

Cesar Marchelo Miracle selaku ketua BEM FH Untan mengatakan bahwa,

"BEM FH Untan memberikan Gerakan peduli terhadap masyarakat kota Pontianak dengan cara memberikan Bantuan baik dalam bentuk Dana, sembako, dan lainnya. Kami selalu berusaha sebisa mungkin dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama pada saat pandemi seperti saat ini" Ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa, "Pemerintah harus menyadari bahwa kondisi masyarakat pada saat pandemi seperti ini sangat memprihatinkan, ada banyak orang di luar sana yang berjuang untuk tetap hidup namun untuk berjuang pun harus terhalangi. Pemerintah seharusnya memberikan Bantuan yang 
cukup kepada masyarakat, tidak hanya menyuruh untuk tetap di rumah saja. Selain itu, pemerintah juga harus bisa menurunkan angka masyarakat yang terpapar covid-19 agar kehidupan dapat kembali normal seperti sedia kala dan tentunya hal tersebut tidak terlepas dari kesadaran masyarakat juga." Tambahnya.

Edward Moris Pangondian selaku panitia dalam kegiatan ini menyatakan bahwa, 

"Ini sudah saatnya kita untuk saling bahu membahu untuk dapat berbagi beban sesama masyarakat. Masih belum meratanya bansos yang pemerintah berikan. Tak hanya itu daya beli masyarakat yang kian menurun ditengah pandemi yang tak kunjung selesai sehingga berdampak pada ketidakmampuan dalam mencukupi kebutuhan. Dalam kegiatan ini diharapkan agar masyarakat yang sangat terdampak dan yang membutuhkan dapat terbantu dan meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan untuk beberapa waktu. Hasil donasi yang kami kumpulkan akan kami bagi menjadi 2 paket. Pertama adalah paket sembako dan yang kedua adalah makanan kotak. Untuk sistem pendistribusian akan dibagikan dijalanan dengan sasaran ojek online, pekerja harian dan masyarakat yang membutuhkan." Tutupnya.

Reporter : Nisa Ayu Nurlita
Editor : Selvia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan l...

Opini : Membongkar Kekerasan Seksual Dalam Pandangan Hukum Indonesia

                                                Oleh Mulia azzahra Perlindungan, Indonesia terus menghadapi tantangan dalam penanganan kasus kekerasan seksual yang sering kali mengguncang masyarakat. Undang-undang yang telah ditetapkan tidak hanya bertujuan untuk menetapkan standar hukum yang jelas, tetapi juga untuk melindungi hak-hak korban yang terkena dampaknya. Namun, di balik kerangka hukum yang ada, masih terdapat beberapa kendala yang signifikan. Tantangan utama yang dihadapi adalah stigma sosial yang kuat terhadap korban kekerasan seksual. Stigma ini seringkali menyebabkan korban enggan melaporkan kejahatan yang mereka alami karena takut direndahkan atau tidak dipercaya oleh masyarakat sekitar. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya isu kekerasan seksual di kalangan masyarakat juga menjadi penghalang dalam upaya pencegahan dan penanganannya. Selain itu, komple...

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan