Gambar Oleh LPM Acta Diurna
Kelam
karya : Elen Safitri
Yang abadi adalah luka
Yang fana adalah aku
Hidup dari serpihan mimpi yang tersisa
“Melangkahlah kepadaku”
“Tenggelamlah dan lelaplah selamanya”
Akal sehat terbakar menjadi abu
Semakin dalam semakin memudar
Melupakan setiap detailnya
Tangisan mencekik
Lewat bait satir aku berbagai
Kalian sebut apa perasaan ini?
Terjemahkan kata “selalu” dari yang berbeda
Buket mawar hitam berselimut darah
Terbungkam dikikis asa
Berhalusinasi untuk hadirkan euforia
Terjatuh pada kehampaan
Kegelapan memicu anxiety
Aku sedang tidak baik saat menulisnya
Berlari membenamkan mata untuk tertidur
Antara melupakan atau mencari tenang
Dipaksa mengikuti hal yang menuntunku meninggalkan
diri sendiri
Mulai berakar dalam lubang “keputusasaan” yang ku rawat dengan otakku
Pada bagian mana pilihan berakhir
Aku ingin pulang
Tuntun aku kembali
Komentar
Posting Komentar