Langsung ke konten utama

Untan Adakan Seminar Nasional PIPT ke-VI Dalam Rangka Menunjang Program Kampus Merdeka 2021

Seminar Nasional PIPT (doc. Acta diurna) 

ACTADIURNA, FH Untan- Untan mengadakan seminar nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT) ke-6 Pada selasa (24/08) melalui virtual Zoom Meeting. Seminar itu dibuka oleh Rektor Untan (Garuda Wiko). 

Garuda Wiko membuka agenda itu dengan menjelaskan ada 4 isu utama yang akan di bahas di seminar itu.

“Bapak ibu beserta peserta seminar yang saya hormati pada kesempatan ini setidaknya ada 4 isu utama yang akan menjadi pokok pembahasan, yang pertama ilmu pengetahuan alam dan teknologi, kedua ilmu pengetahuan sosial ekonomi dan hukum, ketiga lingkungan binaan dan rekayasa, dan yang yaitu keempat bidang pendidikan,” jelasnya 

Techn Zairin Zain selaku ketua panitia, juga mengatakan mengenai esensi dari Kampus Merdeka dalam Universitas mana pun dan peran Untan dalam pengembangan mahasiswanya. 

“Kampus Merdeka adalah kita memiliki kebebasan untuk menentukan kompetensi yang dibutuhkan. Bukti mengembangkan itu semua semakin digiatkan dengan banyaknya program, buat mahasiswa bisa mengambil kuliah di tempat mana pun dengan kondisi maksimal 20 SKS (Satuan Kredit Semester). Jadi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tadi secara sistem sudah didukung oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi. Banyak program yang sudah dikerjakan juga oleh kementrian yang bisa diikuti oleh mahasiswa, sebagai contoh ada indonesian international student mobility awards itu mahasiswa ngambil 20 sks maksimal di luar negeri dan itu dibiayai oleh kementerian. Kita (Untan) juga melakukan merdeka belajarnya ke Universitas di Borneo, baik di Universitas Malaysia Saba, Universitas Malaysia Sarawak danUniversitas Brunei Darussalam. Nah itu juga program yang kita bisa berkolaborasi mahasiswa yang masuk ke kuliah kita dan juga mengirimkan mahasiswa kita untuk berkuliah ke Universitas mereka di Regional Kalimantan. Jadi secara prinsip untan sudah melakukan. Memang ada perbaikan sistem itu biasa kalau program yang dibuat dalam waktu singkat pasti ada perbaikan,” ujarnya

Ajeng Auliya, mahasiswa FH Untan yang mengikuti seminar itu mengatakan bahwa seminar itu sangat menarik dan ia pun tertarik mengikuti program kampus merdeka. 

“Menurut saya seminar nasional yg di adakan oleh PIPT kemarin sangat menarik, terlebih tentang peran rayap dalam keseimbangan ekosistem, itu sangat menakjubkan. Saya juga ingin mengikuti program kampus merdeka, karna salah satu program belajar kampus merdeka adalah magang dan studi independent bersertifikat,” tuturnya

Sebagai penutup Techn Zairin Zain memberikan motivasi semangat untuk mahasiswa/i semuanya.

“Universitas Tanjungpura dalam posisi ini, terlibat penuh dalam program kementrian. Jadi semua program kementrian yang ditawarkan kita ikut semua dan kita ada wakil-wakilnya seperti 3 di Italia dan 1 di Korea. Ada program ICT (Information CommunicationTechnology) yang online/daring kita dapat grand dari ICT itu untuk 10 mahasiswa dari program studi arsitektur jadi semuanya terbuka. Tinggal kalian mau menguprade diri atau tidak, kalau mau upgrade diri peluangnya banyak terbuka dan di danai oleh negara. Jadi semangat perbaiki kompetensi diri.” tutupnya


Reporter: Yunita Safitri dan Dewi Hannum Hutapea

Penulis: Dewi Hannum Hutapea dan Yunita Safitri

Editor: Andi Rahmawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan