Langsung ke konten utama

Yuk Kenalan Dengan Maba Muslim Untan 2021

 

Gambar oleh LPM Acta Diurna

ACTADIURNA, FH Untan- Telah dilaksanakan Meet & Greet Mahasiswa Baru Muslim Universitas Tanjungpura 2021, pada Minggu (22/08/2021) melalui Virtual Zoom Meeting, yang di hadiri oleh Rektor Universitas Tanjungpura Prof. Dr. Garuda Wiko.

 Alfiansyah selaku narasumber dalam acara Meet & Greet ini mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah momentum bagi Mahasiswa Baru untuk mengenal dunia universitas.

"Saya merasa senang karena bisa bertemu adik-adik yang hebat untuk melanjutkan pendidikan di Universitas yang mereka inginkan, ini sebuah momentum bagi mereka  untuk mengenal dunia kampus sebenarnya yang sangat berbeda pada saat di bangku sekolah, mereka  sudah di emban sebagai mahasiswa yang dituntut mengubah permasalahan menjadi  solusi, disini bukan hanya belajar, tetapi mereka harus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya untuk masa depan mereka dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada" Ujarnya saat diwawancara (22/02/2021)

Yoga Ariadi salah satu mahasiswa baru muslim yang ikut dalam Acara Meet & Greet tersebut juga mengatakan.

"Menurut saya mahasiswa yang berprestasi itu dapat  menguasai publik speaking yang baik dan ketika berbicara atau berdebat menggunakan akal dan ilmu pengetahuan. Mahasiswa berprestasi juga merupakan mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan positif kampus. Yang mana bisa membawa dan menjaga serta mengharumkan nama baik fakultas serta universitas." Tambahnya

 Kemudian Yoga Ariadi juga menambahkan beberapa tips agar dapat menjadi Speaker yang baik.

"Tips dari saya lebih sering berbicara di cermin dengan gaya formal agar bisa menjadi percaya diri. Juga bisa belajar dari idola kita, supaya bisa lebih termotivasi untuk menguasai public speaking yang baik, serta memanfaatkan event demi melatih mental berbicara di depan khalayak ramai." Tutupnya (22/08/2021).

 

Reporter: Hilma Suhaila

Penulis: Robi’atul Adawiyyah

Editor: Andi Rahmawati


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan l...

Opini : Membongkar Kekerasan Seksual Dalam Pandangan Hukum Indonesia

                                                Oleh Mulia azzahra Perlindungan, Indonesia terus menghadapi tantangan dalam penanganan kasus kekerasan seksual yang sering kali mengguncang masyarakat. Undang-undang yang telah ditetapkan tidak hanya bertujuan untuk menetapkan standar hukum yang jelas, tetapi juga untuk melindungi hak-hak korban yang terkena dampaknya. Namun, di balik kerangka hukum yang ada, masih terdapat beberapa kendala yang signifikan. Tantangan utama yang dihadapi adalah stigma sosial yang kuat terhadap korban kekerasan seksual. Stigma ini seringkali menyebabkan korban enggan melaporkan kejahatan yang mereka alami karena takut direndahkan atau tidak dipercaya oleh masyarakat sekitar. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya isu kekerasan seksual di kalangan masyarakat juga menjadi penghalang dalam upaya pencegahan dan penanganannya. Selain itu, komple...

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan