Langsung ke konten utama

Suksesnya Mizan Dalam Mengadakan Acara Studika Di Masa Pandemi

Go Studika maba 2021 (doc. Acta diurna)

ACTADIURNA FH Untan- FKMI Al Mizan gelar go studika khusus maba Muslim angkatan 2021 secara semi online di Aula Fakultas Hukum. Sabtu (25/09/2021) 

Go Studika merupakan kegiatan yang digelar setahun sekali khusus untuk mahasiswa baru. Sistem kegiatan kali ini yakni menggunakan sistem talk show Dan di akhiri dengan pembagian kelompok studika.  

Tanggapan salah satu peserta, Sinta mengatakan bahwa kegiatan go studika ini sangat bermanfaat Dan menambah wawasannya dalam mengenal kampus. 

"Studika sangat bagus dan bermanfaat, apa lagi bagi Saya yang ingin menambah wawasan, pengalaman tentang organisasi-organisasi di FH Untan," Ungkap Sinta saat di wawancara pada Sabtu (25 /09/2021)

Sama hanya dengan tanggapan peserta, Gilang Ramadhan selaku ketua umum FKMI Al Mizan berharap dengan diadakannya kegiatan ini mahasiswa baru lebih mengenal kampus Dan LOK serta dapat bergabung dengan FKMI Al Mizan. 

"kegiatan berjalan normal, harapannya setelah kegiatan ini mahasiswa baru lebih mengenal LOK FKMI Al Mizan  Dan dapat bergabung Dan meramaikan FKMI Al Mizan"

Dibalik suksesnya sebuah acara, pasti terdapat evaluasi. Hal ini sebagaimana disampikan oleh Muhammad Jasmi selaku penanggung jawab kegiatan. 

".. Kita sebenarnya sudah mempersiapkan teknis Sebaik mungkin. Namun namanya acara pasti ada evaluasinya. Maka evaluasinya, memfokuskan para petugas dan kerja sama tim serta teknisnya," Tutupnya. 


Penulis : Epa Pariyanti

Reporter : hilma Suhaila

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan