Langsung ke konten utama

Kemeriahan FKMI Al-Mizan Dalam Perayaan HUT Pontianak

Lomba memasak dalam rangka ultah Pontianak ke-250 bareng Mizan (doc. Acta Diurna) 

ACTADIURNA FH Untan- Dalam Rangka memeriahkan Ulang Tahun Pontianak yang ke-250, Fkmi Al-Mizan ikut berpartisipasi dalam memeriahkan HUT Pontianak, dengan agenda lomba memasak di internal organisasinya. Para peserta sangat antusias dalam kegiatan itu, begitu juga dengan pengurus FKMI Al-Mizan yang turut hadir dalam agenda tersebut. Tema dari kegiatannya yaitu “Nasi Goreng Pontianak” yang mana para tim dari berbagai bidang di FKMI AL-Mizan harus memasak masakan yang enak dan kreatif dari bahan yang telah disiapkan oleh panitia pelaksana. 

Noviyanti Rikmasita selaku Kepala Bidang SPF (Syiar Pelayanan Fakultas) yang menginisiasi kegiatan ini mengatakan, tujuan diadakan kegiatan antara lain juga untuk mempererat ukhwah antar sesama pengurus,

“Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperingati HUT PONTIANAK Ke-250. Selain daripada itu, kegiatan ini juga untuk mempererat ukhuwah antar pengurus, dan sekalian Meet up pengurus secara luring (luar jaringan)” jelasnya.

Ia juga memberikan tips bagaimana mengajak para pengurus untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut,

“Sama halnya dengan kegiatan-kegiatan yang lain, yakni dengan memberitahukan informasi mengenai lomba tersebut di jauh-jauh hari sehingga pengurus dapat meluangkan waktunya di hari yang telah ditentukan” tambahnya

Sebagai penutup beliau memberikan sedikit kesan dan pesan terhadap agenda perayaan HUT Pontianak yang ke-250 itu, 

“Karena lomba masak-masak yang diadakan juga memerlukan kekompakan dalam tim, melatih kreatifitas kita dalam menghias makanan, juga menjadi penyemangat untuk belajar memasak.

Dengan adanya hal ini, semoga pengurus tambah semangat dalam berkontribusi bersama teman kebaikan” tutupnya 


Reporter : Dewi Hannum Hutapea

Penulis : Dewi Hannum Hutapea

Editor : Andi Rahmawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan