ECFL adakan webinar
bertemakan "karir di masa depan untuk mahasiswa Hukum" (doc. Acta Diurna)
ACTADIURNA FH UNTAN - English Club
Fakultas Hukum (ECFL) sukses adakan webinar bertemakan karir untuk mahasiswa
Hukum yang diadakan secara Virtual via Zoom, pada Sabtu,(30/10/2021).
Acara ini sukses diselenggarakan dengan menghadirkan pemateri dari berbagai
profesi hukum diantaranya, dosen Fakultas Hukum, Notaris, dan Kejaksaan.
Bintang Olga S.H salah seorang Alumni FH Untan yang sekarang bekerja sebagai Jaksa di Kejaksaan Negeri Tanjung Perak menyampaikan peluang karir dan profesi yang banyak dicari pada era modern.
“Peluang karir yang
bisa didapat mahasiswa fakultas hukum itu sangat banyak, keuntungan kita
menjadi mahasiswa fakultas hukum adalah terdapat banyak kesempatan untuk
berkarier dimanapun karna dengan adanya kemajuan teknologi ini beberapa profesi
bisa digantikan dengan robot, berbeda halnya dengan profesi hukum dimana kita
semua para penegak hukum harus mampu menegakkan keadilan dan punya rasa keadilan
yg tidak bisa digantikan oleh robot."
Ujarnya.
Tak hanya itu, Evi Purwanti SH.LLM selaku Dosen FH Untan bagian Hukum Internasional juga memberikan tanggapan mengenai masalah yang sering dihadapi oleh mahasiswa dalam mencari potensi karir yang baik.
“Mahasiswa tidak terlalu peduli dengan masa
depannya sehingga belajar dengan asal-asalan yg penting lulus tanpa
memperhatikan ilmu yg didapat. Untuk kondisi sekarang dlm pandemi yg menggunakan pembelajaran full
online hasil belajar tidak maksimal karena banyak yg tidak fokus pada perkuliahan, hanya mementingkan presensi. Mahasiswa masih belum
tau cita-citanya sehingga masih bingung untuk menentukan pilihan pada matkul
konsentrasi.”.
Ucapnya.
Selanjutnya Hellen Eliazabeth Simamora S.H M.Kn juga mengatakan apa saja yang dapat dipersiapkan oleh para mahasiswa FH Untan dalam menghadapi sistem nepotisme dan sistem sogok yang masih ada demi mendapatkan karir yang baik bagi mahasiswa.
“Uang Rp. 100.000,00 diinjak, dilecekkan dan dikotori pun akan tetap
diambil orang, dimanapun dia terjatuh maka jadilah individu yang bernilai. nepotisme merupakan hal yang sampai saat ini belum bisa dikurangi karena adanya
faktor kekuasaan, kepentingan, keluarga dan sebagainya. Saya pribadi tidak
setuju dengan nepotisme, meskipun di dunia kerja hal itu sudah dianggap sebagai
“kewajaran”. Sisi lainnya, adanya nepotisme merupakan cambuk bagi kita agar
memotivasi diri menjadi lebih baik. Era keterbukaan saat ini cepat atau lambat
akan memberikan peluang yang sama dalam hal kompetisi individu, maka persiapkan
diri dengan maksimal. Lakukanlah segala sesuatu dengan sebaik-baiknya yang bisa
kita lakukan, maka keberhasilan itu niscaya akan datang.” Tutupnya.
Reporter : Sifa Intania Widuri
Penulis : Puji Astuti
Editor : Selvia
Komentar
Posting Komentar