Langsung ke konten utama

Kopiah Generasi Baru Pasang Target untuk Adaptasi Pandemi

 


Gambar oleh ActaDiurna FH Untan



ACTADIURNA FH UNTAN- Kelompok Pecinta Seni Mahasiswa Hukum (KOPIAH) gelar agenda yaitu Musyawarah Kerja (MUSKER) tahunan pada Sabtu (5/3/2022). Untuk kegiatan Musker ini tentu ada perubahan mengenai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang bertujuan menjadikan Kopiah lebih baik dari tahun sebelumnya.

 

“Sistem kenerja di tahun saya sebagai ketua tidak sepenuhnya maksimal tapi ada beberapa kinerja yang saya dan teman-teman bisa untuk mengerjakannya. Kendalanya dengan sistem online ini berubah dari offline ke online. Kendala lainnya kontribusi kawan-kawan kopiah yg tidak maksimal seperti dulu karena berada di diluar pontianak dan terhambat komunikasi juga,” Ucap Restu Zulqadiansyah ketua Kopiah periode 2021/2022.

 

Pada kepengurusan yang baru ini untuk lebih nyaman berkontribusi maka harus saling menguatkan kembali chemistry agar tidak terjadi miskomunikasi. Program Kerja (Progja) tahun kemarin sudah terlaksana sesuai dengan apa yang telah disusun, namun mungkin ada beberapa progja yang belum terlaksana karena terhambat situasi dan kondisi.

 

“Untuk kepengurusan yang baru, pertama pastinya akan menguatkan kembali chemistry kita supaya lebih nyaman berkontribusi dalam sebuah kegiatan, agar tidak banyak miskomunikasi dan semua progja dapat tercapai dengan baik. Target yang tercapai tahun saya adalah sesuai dengan progja yang kami susun di tahun lalu setelah saya naik sebagai ketua itu ada beberapa kegiatan pokok kami, seperti one day kami ganti kadi one hour versi online, anniversarry kopiah kami laksanakan bareng dengan bakti sosial di panti asuhan dan kemarin kami melaksanakan juga lomba mewarnai dan menggambarkan tingkat SD dan lain sebagainya. mungkin ada beberapa progja yg belum terlaksana karena situasi dan kondisi,” Tambahnya.

 

Melihat perkembangan KOPIAH saat ini, sudah sangat terbuka serta semakin maju dan kompak. Kerja sama antara BEM dan KOPIAH saat ini pun sudah terjalin erat.

 

“Dalam pandangan BEM sendiri, perkembangan kopiah yang kami liat saya rasa cukup berkembang dan terbuka serta semakin maju dan kompak. Kerjasama BEM dan Kopiah saat ini pun juga sangatlah bagus dan terjalin erat. Dimana anak-anak kopiah itu sendiri juga banyak yang berkontribusi di BEM,” Tutup Cesar Marchelo ketua BEM FH Untan.

 



Reporter : Sifa Intania Widuri

Penulis : Dewi Hannum Hutapea

Editor: Andi Rahmawati

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan l...

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry ...

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan