Langsung ke konten utama

ADAKAN SEMINAR SHOLARSHIP, ECFL UNTAN MEMBUKA PELUANG BAGI PEJUANG SCHOLARSHIP

 

ECFL Fakultas Hukum Untan adakan Seminar SHOLARSHIP (doc. Acta Diurna)

Minggu, 7 mei 2023. Salah satu LOK di Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura, yaitu ECFL telah berhasil menyelenggarakan seminar menarik yang bertemakan "Tips and Tricks How To Get a Scholarship”. 

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara English Club Faculty of Law Universitas Tanjungpura dengan Politeknik Aisyiyah Pontianak (POLITA) guna menjalin relasi satu sama lain. Tentunya acara yang diadakan di ruang Mini Teater Fakultas Hukum UNTAN ini sukses menarik minat para pejuang Scholarship dengan total empat puluh lima peserta yang termasuk di dalamnya beberapa perwakilan dari beberapa lembaga organisasi kampus di Universitas Tanjungpura seperti Al-Mizan, Imka Pijar, dan Acta Diurna.


Seminar yang dimoderatori oleh Jamaludin ini dibagi menjadi beberapa sesi, diantaranya ialah opening yang merupakan penyampaian kata sambutan oleh President of ECFL, President of POLITA, President of BEM Fakultas Hukum dan juga sambutan dari pembina ECFL. Dilanjutkan oleh sesi pemateri, Edwin yang merupakan Indonesia delegation dalam program Ship For South East Asia dan Japanesse Youth Exchange Program 2021. 

Sebagai pelengkap juga diadakan sesi diskusi yang diadakan secara terbuka, Ice Breaking, dan terakhir ialah closing  dengan menyerahkan sertifikat untuk pembicara.


Tujuan dari adanya seminar ini adalah memberikan kita edukasi terkait scholarship, dan hal-hal yang perlu dipersiapkan karena sejalan dengan apa yang di ujarkan Nana Selviana selaku President of ECFL dalam kata sambutannya ia mengatakan

 "Kebanyakan mahasiswa ini sangat-sangat ingin tahu info scholarship, tetapi memang mereka jarang sekali punya platform untuk mengetahui bagaimana cara mencari info scholarship itu." Jadi maka dari itu dengan adanya Seminar ini diharapkan dapat menciptakan suatu peluang yang dimana mahasiswa itu bisa mendapatkan info scholarship dengan mudah.



Penulis: Dwi Najwa Aulia Putri


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan