Oleh: Dimas Aditya
Konflik Israel-Palestina merupakan salah satu persoalan paling rumit dan berkepanjangan dalam politik internasional. Serangan terbaru Israel terhadap Gaza kembali memicu perdebatan global mengenai hak-hak rakyat Palestina dan tindakan militer Israel yang dianggap berlebihan oleh banyak pihak. Serangan Israel terhadap Gaza seringkali diklaim sebagai tindakan membela diri dari serangan roket Hamas. Namun, respon militer Israel yang mengakibatkan korban sipil dalam jumlah besar menimbulkan kecaman internasional. Penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh Israel dianggap melanggar hukum internasional. Di sisi lain, Hamas juga dikritik karena menggunakan warga sipil sebagai tameng dan meluncurkan roket ke wilayah Israel. Taktik ini memicu eskalasi konflik dan membahayakan warga Palestina sendiri. Namun, frustrasi dan keputusasaan rakyat Palestina akibat pendudukan dan blokade yang berkepanjangan juga perlu dipahami sebagai akar masalah.
Peran PBB dalam konflik ini sejauh ini belum efektif dalam menghentikan kekerasan dan mencapai solusi damai. Dewan Keamanan PBB seringkali gagal mencapai konsensus karena veto Amerika Serikat yang melindungi Israel dari resolusi-resolusi yang mengecam tindakannya. Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, memiliki pengaruh besar namun tidak netral dalam upaya perdamaian. Dukungan militer dan diplomatik AS kepada Israel dianggap membuat Israel merasa tidak tersentuh oleh kritik internasional. Uni Eropa juga terpecah dalam menyikapi konflik ini. Beberapa negara seperti Prancis dan Irlandia mengecam keras tindakan Israel, sementara negara lain lebih berhati-hati. Ketidaksatuan sikap ini melemahkan peran Eropa sebagai mediator. Negara-negara Arab, meskipun secara verbal mendukung Palestina, sejauh ini belum mampu memberikan tekanan efektif terhadap Israel. Beberapa negara Arab bahkan mulai menormalisasi hubungan dengan Israel, yang dianggap melemahkan posisi tawar Palestina.
Rusia dan Tiongkok, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mengecam tindakan Israel namun juga belum menunjukkan inisiatif konkret untuk menyelesaikan konflik. Kedua negara ini cenderung mengambil sikap oposisi terhadap kebijakan Barat di Timur Tengah.Negara-negara Muslim, termasuk Indonesia dan Malaysia, secara konsisten mendukung perjuangan Palestina di forum-forum internasional. Namun, dukungan ini seringkali terbatas pada pernyataan diplomatik dan bantuan kemanusiaan, tanpa mampu mengubah dinamika konflik secara signifikan. Organisasi internasional seperti Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mulai melakukan investigasi atas dugaan kejahatan perang di wilayah pendudukan Palestina. Langkah ini memberikan harapan bagi penegakan keadilan, namun efektivitasnya masih dipertanyakan mengingat Israel dan AS tidak mengakui yurisdiksi ICC.Media internasional memiliki peran penting dalam membentuk opini publik global mengenai konflik ini. Namun, pemberitaan seringkali tidak berimbang dan dipengaruhi oleh kepentingan politik, sehingga masyarakat internasional sulit mendapatkan gambaran yang objektif.
Masyarakat sipil global, termasuk gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) terhadap Israel, berupaya memberikan tekanan melalui jalur non-pemerintah. Gerakan ini mendapat dukungan luas namun juga menghadapi tuduhan antisemitisme dari pendukung Israel. Solusi dua negara yang selama ini dipromosikan oleh komunitas internasional semakin sulit diwujudkan akibat ekspansi pemukiman Israel di Tepi Barat. Diperlukan pendekatan baru yang dapat menjamin hak-hak dan keamanan kedua pihak secara adil. Peran negara-negara anggota PBB ke depan harus lebih aktif dalam mendorong dialog dan negosiasi antara Israel dan Palestina. Diperlukan tekanan diplomatik dan ekonomi yang lebih kuat terhadap kedua pihak untuk kembali ke meja perundingan.Pada akhirnya, penyelesaian konflik Israel-Palestina membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh komunitas internasional. Negara-negara anggota PBB harus mengesampingkan kepentingan politik jangka pendek dan berfokus pada penciptaan perdamaian yang berkelanjutan demi kemanusiaan.
Komentar
Posting Komentar