Langsung ke konten utama

KPRM ADAKAN DEBAT KANDIDAT CAPRESMA & CAWAPRESMA FAKULTAS HUKUM, BEGINILAH VISI MISI MEREKA



Lpmactadiurna.untan.ac.id, Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura ─  Dalam rangka menyukseskan pesta demokrasi Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRAMA), Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) mengadakan debat kandidat bagi para calon presiden dan wakil presiden mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura. (05/10/2024)

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini serta tersampainya visi & misi masing-masing kandidat secara langsung diharapkan bagi seluruh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura dapat menentukan pilihannya dengan bijak dan cerdas sesuai dengan hati nurani masing-masing sehingga apa yang dibutuhkan demi tercapainya revolusi bagi kampus kita tercinta dapat terlaksana dengan tepat sasaran. 

Kegiatan yang dipandu oleh Nana Selviana selaku moderator ini banyak menuai partisipasi masyarakat Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura yang mana, dihadiri oleh Bapak Alfonsius Hendri Soa, S.H,.M.H beserta rekannya yakni Safaruddin Harefa, S.H,.M.H selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura. Acara yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini dibagi menjadi empat sesi, yang mana dimulai dari bakal calon kandidat yang memperkenalkan serta menjabarkan visi dan misi mereka dengan diberikan waktu selama lima menit secara berurutan, dan kemudian dilanjutkan dengan tanggapan serta pertanyaan untuk masing-masing calon. 

Penjabaran Visi Dan Misi Pasangan Calon Nomor Urut Satu (Afif Fadhil Fadhillah & Salsabila Karima)

Dalam penjabaran visi misi pasangan calon nomor urut satu, yakni Afif Fadhil Fadhilah selaku Calon Presiden Mahasiswa (CAPRESMA) & Salsabila Karima selaku Calon Wakil Presiden Mahasiswa (CAWAPRESMA) yang mana memiliki prinsip “KOLABORASI SEMANGAT PERUBAHAN” sebagaimana tertuang dalam visi mereka yakni, menyatukan BEM FH UNTAN sebagai wadah perjuangan kolektif, proaktif, dan edukatif serta menghidupkan kampus yang mendukung pengembangan intelektual dan sosial semua mahasiswa. 
“Kami berdiri sebagai calon presma dan wakil presma no urut satu, kami hadir disini ingin membawa sebuah perubahan besar untuk fakultas hukum ini. Kami percaya bahwa setiap mahasiswa mempunyai potensi luar biasa yang harus didukung dan difasilitasi baik dari segi akademis, sosial, maupun kepemimpinan, Visi kami adalah menyatukan BEM FH UNTAN sebagai wadah perjuangan kolektif, proakif, dan edukatif yang tidak hanya fokus kepada kegiatan internal kampus tetapi juga berperan dalam membentuk mahasiswa yang siap menghadapi tantangan diluar sana. Kami ingin menghidupkan kampus yang mendukung pengembangan intelektual dan sosial semua mahasiswa yang dimana setiap suara dihargai, setiap aspirasi direkomendasi dan semua mahasiswa merasa dilibatan dalam perubahan besar ini.” Ujar Salsabila Karima selaku CAWAPRESMA dalam debat kandidat.  
Serta, dilanjutkan dengan penjabaran misi yang disampaikan oleh Afif Fadhil Fadhilah. Yakni misi dari mereka selaku pasangan calon nomor urut satu adalah, pertama, mereka berkomitmen untuk meningkatkan solidaritas antar Lembaga Mahasiswa sehingga tercipta kondisi yang harmonis dan kondusif, kedua kami akan menyelenggarakan berbagai kegiatan mahasiswa yang berbasis pada pengetahuan dan kesadaran sosial. 
“Tanpa Misi yang jelas maka Program tidak akan berjalan dengan baik, maka saya akan menjabarkan misi untuk program kami. Yang pertama kami berkomitmen untuk meningkatkan solidaritas antar Lembaga mahasiswa hingga terciptanya kondisi yang harmonis dan kondusif, kedua kami akan menyelenggarakan berbagai kegiatan mahasiswa yang berbasis pada pengembangan ilmu pengetahuan dan kesadaran sosial, yang tidak hanya memperkuat pengetahuan tetapi kepedulian sosial di hati mahasiswa. Ketiga kami juga akan membangun hubungan konstruktif dan birokrasi dengan fakultas sehingga program mahasiswa mendapatkan dukungan penuh. Kami juga ingin memperluas jaringan dengan organisasi di tingkat nasional,regional dan bahkan internasional untuk membuka  banyak peluang bagi mahasiswa FH kami akan mementingkan meja komunikasi yang efektif agar informasi layanan dan akses program-program kami bisa di akses oleh semua mahasiswa tanpa terkecuali. Dengan Visi dan Misi ini kami percaya bahwa kami dapat membuat Fakultas menjadi yang lebih baik” Ujar Afif Fadhil Fadhilah selaku CAPRESMA dalam debat kandidat. 

Penjabaran Visi Dan Misi Pasangan Calon Nomor Urut Dua (Joy Pratama Panjaitan & Aldosius Rodrikus Bria)

Dalam penjabaran visi misi pasangan calon nomor urut dua, yakni Joy Pratama Panjaitan selaku Calon Presiden Mahasiswa (CAPRESMA) & Aldosius Rodrikus Bria selaku Calon Wakil Presiden Mahasiswa (CAWAPRESMA) yang mana memiliki prinsip “REVOLUSI KOLABORATIF” sebagaimana tertuang dalam visi mereka yakni, membangun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjadi badan layanan bagi seluruh mahasiswa Fakultas Hukum UNTAN, yang dimaksud lembaga layanan adalah bergerak sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang bisa mengayomi dan menerima kritik.
Yang dilanjutkan dengan penjabaran misi, yang mana pasangan calon nomor urut 02 berfokus pada menjalin hubungan yang intensif dengan beberapa elemen dari berbagai elemen yang ada. Hubungan yang intensif sangat perlu, kita sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa sangat perlu adanya dukungan itensif, Dukungan itensif ini sebagai bentuk kedekatan kita dari berbagai elemen yang ada dalam dunia civitas ini. Maka dari itu kami mengajak berkolaborasi memadukan tentang apa yang menjadi terbaik untuk FH, mewujudkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UNTAN ini aktif dan responsif. Aktif yang di maksud yaitu aktif berkegiatan, Aktif menerima segala masukan,kritik,serta tanggapan yang diberikan oleh seluruh mahasiswa Fakultas Hukum UNTAN dan juga responsif yang berarti kami selalu terbuka, kami selalu memberikan jawaban yang terbaik dan kami selalu menfasilitasi tentang apa kritik serta saran yang diberikan kepada kami sebagai wadah aspirasi mahasiswa terutama dalam Fakultas Hukum UNTAN ini.

Begitu banyak dan luas pandangan dari masing-masing kandidat calon PRESMA & WAPRESMA dalam menafsirkan kebutuhan dari seluruh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura. Yang mana, sejatinya masing-masing memiliki pemikiran sendiri dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di Fakultas Hukum saat terpilih nantinya.  Begitupun dengan pendapat dari beberapa dosen yang disampaikan selama acara debat tersebut yang pada intinya visi dan misi haruslah disampaikan dengan jelas agar kita tahu bagaimana memilih kandidat yang pantas dan sesuai dengan keinginan kita kedepannya, serta tidak ada visi dan misi yang tidak baik semuanya menginginkan yang terbaik demi kemajuan Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura.



Penulis: Dwi Najwa Aulia Putri

Editor: Dwi Najwa Aulia Putri & Mulia Azzahra

Tim Redaksi: Ridho, Mulia, Imelia, & Defria

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : "Negara Lucu" Karya Ragil Eldar Leonanta

 Gambar Oleh LPM Acta Diurna Negara Lucu karya : Ragil Eldar Leonanta Terlahir dari sebuah perjuangan Pertumpahan darah tak terhindarkan Kini tercapai cita-cita yang diinginkan Melihat merah putih yang selalu dikibarkan. Namun sekarang rakyat sedang bersedih Melihat negara yang mulai teronggoti Akibat penguasa yang memperkaya diri Kebebasan di halangi oleh hukum di negeri ini Namun hanya untuk rakyat yang tidak bermateri Semua dapat  di manipulasi jika kau bisa memberi Pencuri kecil di tangkap dan di hakimi Kasus tikus berdasi di tutut-tutupi dan di lindungi Bagai pisau yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas Yang kecil akan semakin tertindas Selucu inikah negeriku ? Wakil rakyat namun tak memihak kepada rakyat Penuh dengan aturan yang hanya membuat benturan Tak pernah menuntun namun selalu di tuntut Tak sehaluan dapat mengancam diri sendiri Bagai boneka yang selalu di leluconi Benar kata pendahulu negeri Perjuanganku akan lebih mudah melawan penjajah Namun kalian akan lebih berat kar

Kesadaran terhadap Toxic Relationship menjadi fokus TLF 2022

  Gambar oleh ActaDiurna FH Untan  ACTADIURNA FH Untan- Tanjungpura Law Festival 2022 yang diadakan oleh Justitia Club sukses menggelar webinar nasional dengan tema “Ketika Cinta Menjadi Toxic : Abuse In Relationship” melalui zoom meeting pukul 07.30-selesai pada Sabtu, (5/3/2022). Benny B Hendry selaku ketua panitia T anjungpura Law Festival (TLF) itu menerangkan bahwa , latar belakang Justitia club mengambil tema dalam webinar nasional ini karena maraknya kekerasan dalam hubungan yang sering dianggap remeh, “Latar belakang utamanya adalah semakin maraknya kekerasan dalam hubungan, kami melihat bahwa kekerasan dalam hubungan ini , apalagi hubungan dalam bentuk pacaran, sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal dampak yang ditimbulkan sama saja, dan tindak kekerasan tidak dapat dibenarkan. Jadi tema TLF tahun ini mengangkat kekerasan dalam hubungan dengan tujuan memberikan atensi dan edukasi kepada masyarakat terhadap kekerasan , ” Ungkapnya. Benny B Hendry pun menam

Puisi "Diskusi" Karya Sahrul Gunawan

  (Ilustrasi Acta Diurna) Diskusi Seperempat malam mencabik situasi sebelum pejam Ada beberapa perihal hidup redup yang harus ditulis ulang Tentang ayah yang mendesah kelelahan Tentang ibu yang memasak sedu sedan Juga tentang anak yang nanar menuntut kerajaan Ritme awal bisu, Masing-masing terpaku. Lalu satu pihak mulai meninggikan intonasi, membaca puisi keluh kesah yang selama ini menjadi petunjuk arah Satu pihak lagi memecah kaca, Menusuk malam hingga koyak gelapnya Sedang pihak ketiga berkukuh meminta nasi "Ayah, ibu, aku belum makan malam ini" Serempak dua pasang mata menajamkan ujungnya "Nak", "Malam ini kamu jadi menunya". Sepuluh detik Setelah anak Memutar fikir, Diskusi berakhir. Karya : Sahrul Gunawan